Majene,TelukMandar.com- Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Majene, kembali menggelar aksi ujuk rasa didepan kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) di Kelurahan Labuang Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, Sabtu 9 Maret 2024.
Aksi yang kembali digelar didepan kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) lantaran Gakkumdu Majene, dianggap tidak profesional menjalankan fungsi mengenai hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Jatanras Polda Sulbar, diKabupaten Majene.
Menurut Korlap, Gakkumdu Majene tidak profesional menjalankan fungsi dalam mengawal pemilu 2024, berjalan jurdil.
“Sudah kedua kalinya, kami turun kejalan. Tapi pihak Bawaslu belum kunjung menemui kami,” ungkapnya Zulkifli.
Padahal, di dalam Gakkumdu sendiri ada tiga lembaga tergabung. Bawaslu, Kepolisian dan Kejaksaan. “Ada apa dengan Bawaslu Majene,” ujarnya.
Zulkifli juga menyampaikan kekecawaan dan bertanya-tanya terhadap pihak Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Majene tidak ingin menemui kami. Ada apa?
“Sehingga itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene, akan kembali melakukan aksi jilid tiga,” terangnya.
Diketahui, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene melakukan unjuk rasa didepan kantor Bawaslu Majene, mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) politik uang Jatanras Polda Sulbar, diwilayah Banggae dan berhasil menemukan amplop 30 lembar dan masing-masing berisi uang Rp. 350.000, specimen caleg dan daftar nama sasaran politik uang.
Hingga pemberitaan ini dimuat, kami sudah menghubungi melalui via telepon ketua Bawaslu Majene Sofyan Ali namun belum dapat tersambung. (as)