Majene,TelukMandar.com-Anggaran Rumah Tangga (ART) dinlai tidak logis dan terkesan hanya sifatnya pemborosan. Tindakan itu, direspon ketua PMII Komisariat Unsulbar Maruf, Selasa 30 Mei 2023.
Sebelumnya, ketua MPO Cabang Majene pernah menyorot masalah polemik pilkades yang telah diputuskan penundaan Bupati Majene. Kini giliran Ketua PMII Komisariat Unsulbar angkat bicara.
Menurut Maruf, anggaran rumah tangga yang nilainya ratusan juta rasanya kurang diterima akal sehat. Jika dihitung secara logis, para pimpinan DPRD Majene telah menelan anggaran ART hingga milyaran rupiah.
“Apakah itu salah, ya tentu tidak. Karena secara regulasi mereka diberikan hak pemenuhan dan jaminan sebagai pejabat unsur pimpinan DPRD Majene. Kurang masuk akal, kalau kemudian nilainya dapat menginjak hingga ratusan juta dan secara akumulasi menembus angka milyaran,” ungkap ketua PMII Komisariat Unsulbar.
Kita prihatin terhadap perilaku para pimpinan DPRD yang mempertontonkan kehidupan hedonisme. Padahal mereka diharapkan masyarakat dapat menjadi jembatan aspirasi serta titik tumpuan ditengah ketidakpastian hidup mereka.
“Para pimpinan DPRD penting memahami betul kehidupan sosial dimasyarakat. Hari ini, masih banyak masyarakat Majene yang belum mendapatkan kesejahteraan hidup. Belum lagi, bantuan pendidikan, jaminan kesehatan dan peningkatan produktivitas masyarakat nelayan dan petani,” tutur Maruf
Jika dilihat, nilai kebutuhan beras Ketua DPRD Majene pada tahun 2022, tembus diangka 121.300.000 dengan estimasi 9588 Kg, biskuit hong gua wafer 23.000.000 dengan estimasi 200 kaleng, bumbu masako 6000.000 dengan estimasi 1000 bungkus dan gula merah 14.950.000 dengan estimasi 1000 buah.
“Temuan kami diatas, kebutuhan ART Ketua DPRD Majene dengan nilai fantastis terkesan tak masuk akal dan dinilai mengada-ngada. Semua itu penting dirasionalisasi dan mengalihkan anggaran terhadap hal yang sifatnya mendesak,” tukasnya.
Angka-angka diatas, kalau kemudian dipadukan dengan penderitaan masyarakat rui dan aholeang yang masih berada ditenda-tenda pengungsian tanpa kejelasan dari pihak pemerintah. Saya tidak bisa bayangkan akan seperti apa sakitnya hati mereka.
“Kepastian hidup, kelayakan tempat tinggal dan kepastian pendidikan para generasi pelanjut masyarakat relokasi disana belum terjamin dan belum merasakan prinsip keadilan sosial seperti apa yang dijanjikan para founding father kita melalui semangat pancasila,”
Kita semua mendukung dan mendorong penyelenggaraan administrasi Pemerintah diKabupaten Majene berjalan secara baik serta melahirkan program-program yang betul-betul dapat dirasakan masyarakat secara menyeluruh.
“Tapi kembali lagi, jika angka-angka demikian yang terus dipertontonkan para unsur pimpinan DPRD Majene. Saya menilai masalah dan hambatan yang ada di Kabupaten Majene. Mereka pun ikut berkontribusi terhadap kondisi yang ada hari ini,” tegas Maruf.
Maruf pertanyakan, bagaimana dengan anggaran ART pimpinan DPRD Majene untuk tahun 2023. “Apakah rendah dari sebelumnya ataukah justru nilainya melonjak secara drastis. Wallahu alam,”
Pemberitaan yang kami muat ini, rentetan hasil analisis kami pada pemberitaan ART unsur pimpinan DPRD Majene sebelumnya. Dan saat itu, kita telah mengkonfirmasi Sekwan Majene (Mattalundru).
Ia katakan, anggaran ART pimpinan DPRD Majene pada tahun 2022. Mendapati temuan sesuai hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Wilayah Sulbar, dan bapak Idwar sudah melakukan pengembalian.
Dirinya juga sampaikan, Sekretariat DPRD Majene melakukan fungsi pelayanan. Mengenai masalah anggaran ART unsur pimpinan DPRD telah disalurkan dengan metode Lump Sum (Gelondongan). (srl)